Nada Publik
News, Lirik dan Terjemahan

RIP Aminah Cendrakasih, Mak Nyak yang Meninggal Dunia pada Usia 84 Tahun

Aminah Cendrakasih akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta satu liang lahat dengan sang ibu, Wolly Sutinah atau Mak Wok.

Artis senior Aminah Cendrakasih, meninggal dunia dalam usia 84 tahun.

Artis yang dikenal sebagai Mak Nyak dalam film Si Doel Anak Sekolah, meninggal dunia Rabu (21/12/22) di rumah sakit.

Rencanannya pemakaman Aminah akan dilaksanakan, Kamis (22/12/2022) pukul 10.00 WIB.

Aminah akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta satu liang lahat dengan sang ibu, Wolly Sutinah atau Mak Wok.

Ucapan bela sungkawa pun beredar dari sejumlah tokoh dan orang-orang yang mengenal pengabdiannya dalam dunia film.

“Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.  Turut berduka cita atas kepergian Ibu Aminah Cendrakasih atau biasa yang kita kenal dengan perannya sebagai Mak Nyak di sinetron Si Doel Anak Sekolahan, beliau meninggalkan kita di usianya 84 tahun.” Demikian @sandiuno

“Aktris Aminah Cendrakasih yang telah membintangi lebih dari 100 film dan banyak dikenal berkat peran legendarisnya sebagai Mak Nyak dalam sinetron ‘Si Doel Anak Sekolahan’ meninggal dunia dalam usia 84 tahun (29 Januari 1938 – 21 Desember 2022).” @flickmagazine

“FFI turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya sahabat & keluarga kami. Aminah Cendrakasih (29 Januari 1938 – 21 Desember 2022). Selamat jalan & terima kasih atas cinta dan dedikasimu pada dunia perfilman Indonesia. Karyamu abadi.” @festivalfilmid

“RIP Aminah Cendrakasih (Magelang 29/1/1938 – Tangerang 21/12/2022) artis senior berdedikasi, puteri Husni Nagib – Wolly Sutinah/Mak Wok. Debut #OhIbuku/1955 s/d #AkhirKisahCintaSiDoel/2020, bermain 81 film, 13 sinetron. Beken sbg Mak Nyak, ibu si Doel (Rano Karno). Wafat usia 84.” @yan_widjaya

“Aminah Cendrakasih dalam kondisi terbaring saja masih bisa menampilkan performa akting terbaiknya sebagai maknyak di trilogi Si Doel. Batas dedikasinya sungguh tak terbayangkan. Turut berduka cita, maknyak. Kami generasi 90an adalah anak-anakmu.” @goesdut

Ya  Aminah Tjendrakasih (Ejaan yang Disempurnakan: Aminah Cendrakasih) merupakan pemeran dan model berkebangsaan Indonesia.

Namanya mulai dikenal setelah membintangi film Serampang 12 (1956) dan Asrama Dara (1958) bersama dengan Nun Zairina, Aminah merupakan putri dari aktris Indonesia yaitu Wolly Sutinah.

Sejak masih sekolah di SKP, putri pasangan pelawak H. Husni Nagib dan artis Hj. Wolly Sutinah ini sudah mengenal dunia panggung.

Dimulai dengan aktif di pentas sandiwara (1955) sebagai pemain dan penyanyi.

Pada tahun yang sama, ia mendapat kesempatan tampil dalam film Oh, Ibuku (Bagian I dari film Gadis Tiga Djaman yang bersambung ke Puteri Revolusi) produksi Garuda Film dan Semeru Film di bawah pengarahan sutradara Ali Yugo.

Bersama ibunya, Wolly Sutinah, pada tahun yang sama ia ikut bermain dalam film Gambang Semarang.

Di filmnya yang ketiga, Ibu dan Putri (1955) yang disutradari Ha van Wu, Aminah Cendrakasih diberi kepercayaan sebagai pemeran utama bersama dengan Lies Noor.

Sejak 1955 sampai 1989 saja ia sudah membintangi sekitar 101 film, baik sebagai pemeran pembantu maupun pemeran utama.

Berkat pengabdiannya yang begitu lama di dunia film, pada 1992 Aminah Cendrakasih mendapat Penghargaan Kesetiaan Profesi Keartisan dari Dewan Film Nasional.

Namanya pernah menghilang untuk waktu yang cukup lama dari dunia film, setelah ia membintangi Habis Gelap Terbitlah Terang (1959) dan kemudian menikah.

Baru pada 1970 namanya muncul kembali ketika ia turut bermain dalam beberapa sandiwara TV, dan pada 1971 kembali tampil dalam film.

Di luar kegiatannya di bidang film, ia aktif di organisasi HSBI dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB).

Di LKB ia pernah menjabat Ketua I Divisi Kesenian.

Selain itu ia juga menjabat Komisaris PT Jayanti Adhikara Sinema.

Sejalan dengan perkembangan pertelevisian Indonesia yang kian berkembang pada masa itu, Aminah pun ikut menyemarakkan kehadiran dunia sinetron.

Salah satunya adalah Rumah Masa Depan (1984-1985). Tapi yang melambungkan namanya kembali adalah ketika ia ikut membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-1997) yang disutradarai (merangkap sebagai produser dan pemain) Rano Karno.